Rekomendasi Frekuensi Keramas Berdasarkan Jenis Rambut By Intan Pitaloka



KOMPAS.Com - Frekuensi orang mencuci rambut pada umumnya berbeda-beda, tergantung pada kebiasaan dan juga cuaca.  Suhu di sebagian besar wilayah Indonesia yang panas membuat rambut lebih mudah kotor karena keringat sehingga kebanyakan orang keramas setiap hari. Walau tidak ada aturan baku tentang seberapa sering kita harus keramas, namun jenis rambut ternyata memengaruhi rekomendasi soal mencuci rambut. 


Seperti halnya rekomendasi jenis sampo berbeda untuk kebutuhan masing-masing kulit kepala, demikian juga halnya dengan frekuensi keramas. "Tidak ada satu aturan yang berlaku untuk semua. Rambut masing-masing orang bisa berbeda dan butuh perawatan yang berbeda pula," kata pakar rambut Erinn Courtney.  


Mencari jenis sampo yang tepat dan juga frekuensi keramas untuk masing-masing orang dibutuhkan trial and blunders. Intinya, memang perlu coba-coba. Baca juga: Alasan Sampo Perlu Digunakan Dua Kali Saat Keramas Dapatkan informasi, inspirasi dan perception di electronic mail kamu. Daftarkan email Courtney mengatakan, keramas sangat penting untuk mendukung pertumbuhan rambut.  Jarang keramas membuat debu dan kotoran menumpuk di kulit kepala. 


Efeknya bukan cuma gatal, tapi juga rambut menjadi kering, bercabang di bagian ujung, dan rambut rontok. Namun, jika kamu mencucinya terlalu sering, maka rambut akan mengering. Ini juga bisa dipengaruhi oleh jenis sampo yang digunakan. "Mencuci rambut setiap hari dapat menyebabkan kekeringan dan kerusakan, tetapi umumnya tidak akan menyebabkan rambut rontok yang berlebihan," ujar Angela patterns, penata rambut di West Hollywood, California.   


Keseimbangan adalah kata kuncinya. Selain itu, perhatikan juga jenis rambut kita. Baca juga: grey mixing, Tren Warna Rambut yang Mirip Uban Berikut ini, panduan dari penata rambut profesional untuk rutinitas keramas terbaik berdasarkan jenis rambut: 


1. Rambut berminyak Sebaiknya cuci rambut setiap hari untuk mencegah penumpukan kotoran, kecuali kamu memiliki rambut yang sangat panjang atau sangat kasar atau keriting. Lihat Foto Ilustrasi keramas.(SHUTTERSTOCK) 


2. Rambut kering atau rusak Meskipun tergantung pada tingkat kerusakan dan kekeringan, King merekomendasikan keramas setiap lima hingga tujuh hari sekali karena kamu mungkin perlu membiarkan minyak alami di kulit kepala. Courtney menambahkan bahwa jika rambut kering dan rusak, bisa jadi disebabkan karena kamu terlalu sering keramas. Pastikan untuk tidak menggunakan sampo yang keras, karena dapat menghilangkan nutrisi yang dibutuhkan rambut untuk menjaga kesehatan dan memungkinkannya menjadi kering dan rusak. 


Baca juga: Bukan Hanya Salah Sampo, Ini 6 Hal Pemicu Rambut Rontok 


3. Rambut bergelombang atau keriting Untuk rambut bergelombang atau keriting, penata rambut Shanon King menyarankan untuk menggunakan sampo setiap dua hari sekali. Amati bagaimana reaksi kulit kepala.  


4. Rambut keriting Courtney dan King menyarankan untuk mencuci rambut sekali seminggu untuk pertumbuhan rambut yang foremost. Setelah keramas, selalu gunakan kondisioner karena ini sama pentingnya dengan sampo.  


 Five. Rambut halus atau tipis "Rambut halus perlu keramas dua hari sekali untuk memberikan kelembapan yang dibutuhkannya agar tumbuh subur," kata Courtney. Pembersihan juga membantu menghilangkan penumpukan dan minyak yang dapat membebani rambut halus atau tipis. 


6. Rambut tebal "Tekstur yang lebih tebal cenderung menahan kelembapan, jadi mencuci sekali seminggu sudah cukup," saran Courtney

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rekomendasi Frekuensi Keramas Berdasarkan Jenis Rambut By Intan Pitaloka"

Posting Komentar